Tumbuhan Lumut (bryophyta): Pengertian, Ciri, Jenis, Habitat, dan Siklus Hidup – Pernah kah kamu melihat lumut tumbuh di sebuah batu? Menurut kamu bagaimana tumbuhan lumut dapat tumbuh tanpa bibit dan bagaimana lumut dapat berkembang biak? Untuk mendapatkan jawabannya, silahkan simak penjelasan Tumbuhan lumut berikut ini
1. Pengertian Tumbuhan Lumut ( Bryophyta )
Lumut adalah tumbuhan yang tidak memilki akar dan hanya memiliki daun, tetapi tumbuhan lumut ini dapat menyerap nutrisi dari fotosintesis.
Mereka berperan dalam mengendalikan erosi tanah dengan menjadi penutup permukaan dan menyerap air, selain itu tumbuhan lumut juga penting dalam ekonomi nutrisi dan air dari beberapa jenis vegetasi.
Tumbuhan lumut disebut juga dengan “Bryopsida”, kata “Bryopsida” berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Bryon’ yang berarti lumut dan ‘phyton’ yang berarti tumbuhan. Sehingga jika diartikan dalam satu kalimat memiliki arti Tumbuhan Lumut.
2. Ciri Ciri Tumbuhan Lumut ( Bryophta )
- Badan lumut bisa dibedakan antara sporofit serta gametofit
- Gamet bisa tumbuh dalam struktur yang disebut gametangium
- Tanaman lumut hidup pada tempat yang basah, lembab, serta jauh dari cahaya matahari
- Badan yang berlilin untuk menghindari masuknya air
- Peralihan dari Thallophyta( tidak bisa dibedakan antara pangkal, batang serta daun) serta Cormophyta( bisa dibedakan antara pangkal, batang serta daun)
- Lumut tidak mempunyai bundel ataupun jaringan pembuluh darah sejati yang bawa air, serta santapan tidak bisa dipecah jadi xilem serta floem
- Mempunyai pangkal rizoid yang berarti pangkal semu
- Tumbuhan lumut bercorak hijau sebab mempunyai sel dengan plastid yang menciptakan klorofil a serta b. Jadi lumut itu bertabiat autotrof.
- Tumbuhan lumut belum mempunyai jaringan pengangkut, sehingga air masuk ke badan lumut dengan menyerapnya. Sehabis air sudah merambah pangkal lumut, dia didistribusikan ke bagian tumbuhan baik lewat difusi, lewat aksi kapitalis ataupun oleh aliran sitoplasma.
- Mengalami metagenesis
- Bersifat Multiseluler
- Bilik sel pada lumut dibuat dari selulosa
- Sel dalam lumut bersifat eukarotik
- Daunnya tersusun dari susunan parafin, yang menahan air serta kurangi penguapan
- Bereproduksi memakai spora
- Tumbuhan lumut bersifat diploid( 2n), yakni zigot dan spongarium, yang merupakan fase sporofit
- Pada saat zigot tumbuh jadi embrio, lumut senantiasa terletak di gametangium betina
- Sperma dibuat oleh anteridium san ovum, yang diproduksi oleh aregonium
- Perkembangan batang bersifat primer, yakni cuma meningkat panjang( tinggi) dan tidak lebar( diperbesar)
3. Habitat Tumbuhan Lumut ( Bryophyta )
Faktanya, lumut telah ditemukan di mana-mana, kecuali didalam air garam. Sebuah peneliti tanaman telah meneliti habitat lumut dari tempat tropis yang lembab hingga daerah kutub, kayu gelondongan yang basah, dan masih banyak lagi habitat dari tanaman bryophyta ini.
Lumut telah ada sejak periode Permian (298,9 juta hingga 252,2 juta tahun yang lalu), dan lebih dari 100 spesies telah diidentifikasi dari fosil periode Paleogen dan periode Neogen (66 juta hingga 2,6 juta tahun yang lalu).
4. Jenis Jenis Tumbuhan Lumut ( Bryophta )
Inilah beberapa jenis tumbuhan lumut yang biasa ditemukan beserta penjelasan singkat
1. Common Haircap (Polytrichum commune)
Common Haircap adalah lumut Acrocarpous yang paling umum ditemukan di daerah yang lembab dan menerima banyak curah hujan. Mereka adalah salah satu spesies lumut tertinggi.
Mereka dapat tumbuh setinggi 30 cm dan jarang mereka tumbuh hingga 70 cm. Warnanya hijau tua, tetapi seiring bertambahnya usia tanaman, warnanya menjadi coklat. Setiap batang lumut ini terlihat seperti pohon pinus/cemara.
Daun dari Common Haircap biasa memiliki panjang 6 sampai 8 mm dan bahkan bisa sampai hingga 12 mm.
Lumut biasanya tidak memiliki sistem konduksi tetapi Common Haircap ini memiliki sistem konduksi air yang jernih.
2. Silky Forklet Moss (Dicranella heteromalla)
Tumbuhan lumut selanjutya adlaah Silky Forklet Mosss. Silky Forklet Moss adalah lumut Acrocarpous. Biasanya ditemukan tumbuh di hutan, tepi sungai, parit, dan di tunggul pohon. Mereka tumbuh paling baik di tanah asam.
Daun Moss Forklet Silky panjang dan sempit. Mereka berwarna hijau-kuning. Semua daun melengkung ke arah yang sama yang membentuk rumpun yang tumbuh sekitar 3 cm. Setiap daun memiliki panjang sekitar 3 mm hingga 3,5 mm. Mereka tetap melengkung dalam kondisi basah dan kering.
3. Swan’s-Neck Thyme Moss (Mnium hornum )
Swan’s-Neck Thyme Moss adalah salah satu jenis lumut yang paling umum. Memiliki batang tegak. Warnanya gelap dan hijau kusam.
Paling sering ditemukan tumbuh di kayu yang membusuk, pangkalan pohon, tepian batu, dan gambut.
Mereka tumbuh dengan baik di tanah asam. Panjang daunnya sekitar 4 mm dan bisa tumbuh hingga 8 mm. Mereka tumbuh tegak, menuju ujung tunas. Bagian bawah batang memiliki daun yang lebih kecil dan berbentuk segitiga sempit.
4. Common Tamarisk Moss (Thuidium tamariscinum)
Common Tamarisk Moss membentuk tikar atau keset tebal. Mereka lebih suka tempat teduh dengan tanah yang keras.
Oleh karena itu, mereka paling sering ditemukan di hutan, kayu yang membusuk, dan di pohon.
Daunnya berwarna kuning-hijau cerah. Mereka halus dan kecil. Setiap daun terlihat seperti kipas piramida.
5. Species Sphagnum
Spesies sphagnum terkenal mampu menyimpan air. Mereka dapat menampung 12-16 kali berat air dan kerena itu mereka dapat menyebar ke tempat-tempat yang lebih kering.
Mereka umumnya dikenal sebagai lumut gambut. Mereka ditemukan tumbuh di daerah berawa dan basah. Mereka tumbuh paling baik di tanah asam. Mereka dapat membentuk rawa-rawa yang dapat mengapung di permukaan air. Akar mereka sangat dangkal.
Daun spesies Sphagnum kecil dan bergigi. Mereka tumbuh dekat dengan batang rambut seperti tufa. Batangnya tidak lebih tinggi dari 4 inci. Daun berwarna hijau muda. Namun, beberapa spesies mungkin juga memiliki daun berwarna coklat, merah tua, kuning, dan merah muda.
Itulah Penjelasan singkat dari Tumbuhan Lumut(Bryophyta): Pengertian, Ciri Ciri, Jenis, dan Habitat. Semoga membantu
sumber : britannica, homestratosphere, wonderpolis