Ensiklopedia bebas mengemukakan bahwa logam yang paling banyak ditemukan kandungannnya di muka bumi adalah aluminium. Akan tetapi yang ditemukan bukanlah logam aluminium mentah melainkan logam aluminium kimia.
Aluminium yang digunakan untuk kebutuhan manusia sehari-hari telah melalui proses kimiawi yang cukup panjang. Selain itu, aluminium juga dicampurkan material lainnya seperti seng, besi, dan lain-lain.
Pada hakikatnya aluminium adalah elemen reaktif yang akan berubah dalam wujud ikatan kimia jika terjadi oksidasi. Bahkan, aluminium dapat menciptakan lapisan tipis yang disebut dengan oksida aluminium jika saat terjadi reaksi bersentuhan dengan udara lepas.
Karakteristik logam aluminium kimia yang anti karat dan korosi membuatnya cocok digunakan untuk berbagai kebutuhan manusia. Misalnya pembangunan gedung, peralatan memasak, hingga peralatan perkapalan.
Uraian kali ini akan menjelaskan mengenai aluminium secara lebih rinci. Terutama kandungan logam aluminium kimia yang familiar dan ditemukan dalam kerak bumi dan karakteristik aluminium.
Apa itu Aluminium ?
Aluminium merupakan salah satu jenis logam yang paling diagungkan diatas permukaan bumi. Apabila dipandang dari sudut keilmuwan fisika, aluminium berada pada urutan unsur ke-13 dalam tabel periodic. Adapun persentase kelimpahan aluminium yang ditemukan pada lapisan kerak bumi kira-kira sebanyak 8,1 persen.
Akan tetapi kandungan aluminium tersebut tergabung dengan unsur reaktif lainnya yang ada di alam bebas. Penciptaan logam aluminium dapat dilakukan jika digabungkan dengan unsur kimia lainnya. Seperti aluminium yang dipadukan dengan senyawa oksigen disebut aluminium oksida.
Aluminium yang saat ini banyak digunakan manusia tentu tidak luput dari sejarah penemuannya. Dimana pertama kali aluminium ditemukan oleh ilmuwan bernama Hans Oersted pada tahun 1825.
Pada masa permulaan aluminium diciptakan mengundang ketertarikan dari kerajaan dan pengusaha. Apalagi harganya yang saat itu lebih mahal daripada logam emas dan perak. Faktor utama yang membuat harga aluminium melonjak kala itu karena proses membuat aluminium yang sangat rumit.
Namun, seiring berjalannya waktu harga aluminium menurun drastis. Penyebab menurunnya harga aluminium karena ditemukannya cara terbarukan membuat aluminium yang lebih mudah dan murah.
Cara pembuatan aluminium yang lebih modern ditemukan sekitar tahun 1880-an seolah mengubah harga pasaran aluminium selamanya. Sehingga mulai saat itu mulai gencar dilakukan produksi aluminium besar-besaran.
Menurut beberapa ilmuwan aluminium merupakan kandungan logam yang unik. Misalnya Daryanto (2009) berpendapat bahwa aluminium adalah jenis logam keras, elastis, tidak begitu kuat yang ada di bumi.
Sedangkan, menurut Sumanto (2005) lebih menjelaskan spesifikasi logam aluminium dengan berat ringan yakni 2,56 mg atau 1/3 berat dari logam tembaga.
Saat ini, Anda dapat dengan mudah untuk menjumpai logam jenis ini di pasaran. Ada banyak distributor menjual aluminium dengan berbagai jenis fungsi dan kegunaan.
Baca juga: Jenis Alat Keselamatan Kerja Sesuai Standar K3
Logam Aluminium Kimia Ditemukan Dalam Mineral
Seperti yang telah dijelaskan bahwa saat ditemukan dialam lepas, aluminium tidak berupa bahan mentah. Melainkan logam aluminium kimia terdapat pada bahan-bahan mineral sebagai berikut ini.
1. Sulfat
Lambang unsur kimia sulfat yang memiliki kandungan aluminium adalah M+M3+(SO42–)2.12H2O dan KAl(SO4)2. Dalam hal tersebut 12H2O sebagai mineral aluminium terlarut dengan air. Biasanya senyawa aluminium pada sulfat ini digunakan untuk bidang-bidang artistik bangunan. Misalnya untuk industry pewarnaan yakni mencampurkan kandungan cat kayu dan tembok.
Disamping itu, kandungan sulfat dan aluminium akan menciptakan zat pewarna pakaian bersifat permanen. Unsur aluminium ini dapat mengkristalisasi di dalam campuran kalium sulfat. Serta unsur aluminium sulfat kemudian bercampur bersama unsur molar serupa.
Sehingga hasil dari pencampuran konsentrasi logam aluminium kimia dan sulfat menghasilkan senyawa KAl(SO4)2.12H2O. Akhirnya kristal alum memiliki stabilitas kisi yang cukup tinggi sebab keseluruhan anion sulfat menjadi tersusun berselingan.
2. Halida
Selanjutnya adalah senyawa halida yang menyusun unsur aluminium menjadi seri-seri senyawa kimia yang unik. Pada saat proses senyawa aluminium fluorida melebur ketika dipanaskan dalam 1290 oC dan proses sublimasi dalam suhu 180 oC.
Sementara itu, aluminium bromida dengan iodida melebur ketika dipanaskan menggunakan suhu 97 oC – 190 oC. Wajib diketahui bahwa unsur fluorida memiliki karakteristik seperti senyawa ionik dengan titik lebur tinggi.
Hal ini sangat berbeda dengan titik lebur yang ditemukan dalam senyawa bromida dan iodide. Ketika kedua senyawa tersebut menyatu akan berubah menjadi senyawa kovalen. Ion aluminium memiliki densitas muatan 364 C mm–3.
Semua unsur aluminium memiliki struktur kristal ionic yang bersumber dari penataan kation dan anion berselang-seling. Akan tetapi senyawa bromida dan iodida akan bereaksi menjadi dimer yakni Al2Br6 dan Al2I6. Kedua senyawa tersebut berada dalam dua atom halogen jembatan.
3. Oksida
Oksida atau kandungan alumina Al2O3 terbentuk melalui proses dehidrasi yakni Al(OH)3. Dalam hal ini terdapat dua macam alumina yang dikenal masyarakat yakni α-Al2O3 (korundum) dan γ-Al2O3.
Korundum memiliki kandungan mineral dari hasil pemanasan Al(OH)3 dengan suhu melebihi 1000 oC. Adapun unsur Korondum terbentuk dialam tersebut tidaklah murni karena mengandung besi oksidan dan silika atau emery.
Biasanya korondum dipakai menjadi campuran bahan untuk membuat kertas pasir atau emery untuk mempolis logam. Unsur korundum tidak dapat dipengaruhi oleh asam dan memiiki titik lebur tinggi yakni melebihi 2000 oC.
Sementara itu, unsur alumina warna putih diberi lambing Cr2O3 atau Fe2O3. Dalam proses ini batu permata seperti ruby dapat diciptakan dengan metode pemanasan dalam suhu yang tinggi. Dimana campuran bahan kimia yang digunakan adalah perpaduan Al2O3 dan Cr2O3.
Alhasil, terbentuk batu ruby dengan tekstur sangat keras dan dapat diaplikasikan dalam arloji atau peralatan lainnya. Jadi, pada dasarnya pembentukan batu ruby terdapat campuran oksida.
Karakteristik Logam Aluminium Kimia
Penggunaan aluminium yang sangat besar bagi kehidupan manusia tentu tak lepas dari karakteristik logam satu ini. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui apa saja karakteristik logam aluminium kimia berikut ini.
- Mempunyai massa ringan yakni terhitung 1/3 dari massa besi, baja, atau tembaga.
- Massa jenis cukup ringan sekitar 2,7 gr/cm3, berbeda dari massa jenis besi terhitung sekitar 8,1 gr/ cm3.
- Memiliki tekstur kuat dan dapat dicampurkan bahan logam lain. Perpaduan Al dan logam lain menciptakan logam yang lebih kuat. Misalnya Al, Cu, dan mg menciptakan logam Duraliu.
- Memiliki sifat reflektif yakni berbentuk seperti aluminium foil yang berguna untuk pembungkus rokok, makanan, hingga obat-obatan.
- Memiliki sifat konduktor panas sehingga efektif diaplikasikan pada peralatan yang bersifat mengaliri energi panas.
- Memiliki sifat konduktor listrik terbukti dari setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan energi listrik dua kali lebih kuat daripada logam tembaga.
- Memiliki sifat yang tahan terhadap korosi karena durable. Sehingga, logam aluminium kimia kerap kali digunakan pada lingkungan yang sering terpapar suhu ekstrim, udara ekstrim, dan air.
- Memiliki sifat tidak beracun sehingga aman digunakan dalam industri minuman, makanan, obat-obatab, dan pembungkusan makanan.
- Memiliki sifat anti karat sehingga penggunaan awet selama bertahun-tahun tanpa menurunkan kualitas dari logam aluminium.
Logam aluminium kimia dikatakan sebagai elemen reaktif yang mampu menciptakan ikatan kimia cukup kuat. Sehingga unsur aluminium tetap kompatibel jika digabungkan dengan unsur kimia lainnya.