Masyarakat Indonesia sangat rentan terkena stroke yang dapat menyerang semua usia. Penyakit stroke disebabkan karena aliran darah menuju otak mengalami gangguan. Darah membawa nutrisi dan oksigen menuju sel-sel otak. Stroke iskemik dialami oleh 80% dari total penderita stroke di Indonesia. Penderita stroke ini memiliki harapan besar untuk sembuh asalkan menggunakan pengobatan dan obat stroke iskemik yang tepat.
Pilihan Pengobatan dan Obat Stroke Iskemik
Pengobatan stroke akan lebih efektif jika dilakukan sesuai dengan jenis stroke. Pada stroke iskemik biasanya terjadi penyumbatan pembuluh darah di otak. Pentingnya melakukan pengobatan agar penyumbatan hilang dan darah mengalir secara normal. Beberapa pengobatan obat stroke iskemik dibawah ini disinyalir paling mujarab.
1. Obat Stroke Iskemik tPA
Obat stroke iskemik sekaligus terapi tPA merupakan singkatan dari tissue plasminogen activator. Dimana obat tPA akan menguraikan gumpalan darah. Idealnya disuntikkan melalui pembuluh vena (intravena).?
Obat tPA hanya diberikan dalam waktu 4,5 jam setelah mengalami gejala stroke pertama kali. Jika dilakukan semakin cepat maka semakin baik dan membuat persentase kesembuhan lebih tinggi.
Sebelum stroke benar-benar menyerang pasien akan segera pulih dari gejala-gejala yang ditunjukkan. Meskipun dunia kedokteran mengandalkan tPA, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan. Misalnya pasien yang mengalami pendarahan dalam otak harus dilihat dahulu apakah tPA akan cocok.
Baca juga: Ide Terbaik untuk Menjual Makanan Secara Online
2. Prosedur Endovaskular
Dokter juga dapat mengambil penangan awal langsung pada pembuluh darah yang tersumbat. Langkah tersebut dinamakan prosedur endovaskular yang dinilai cukup bagus untuk memperkecil efek stroke iskemik.
Prosedur endovaskular sebaiknya dilakukan secepat mungkin setelah serangan stroke. Prosedur endovaskular dapat diberikan langsung pada otak melalui kateter. Kateter berupa tabung tipis dengan ukuran panjang yang disalurkan melalui pembuluh arteri paha bagian dalam dan mengarahkan menuju otak.
Sehingga tPA dapat dilepaskan dengan tepat pada pembuluh arteri yang tersumbat. Endovaskular dinilai efektif jika kondisi gumpalan darah pasien terlalu besar dan tidak dapat dipecahkan.
3. Penggunaan Obat Antiplatelet
Umumnya ketika pembuluh darah pecah, kepingan atau platelet darah bekerja menutupi luka dengan membekukan darah. Berbeda kondisinya jika terjadi pembekuan darah pada arteri karena memicu serangan stroke.
Antiplatelet dapat dianggap sebagai obat stroke paling ampuh pengencer darah. Berfungsi untuk mencegah pembekuan darah terjadi karena platelet. Pengobatan dengan antiplatelet yang populer diterapkan oleh dokter yakni acetylsalicylic acid (ASA) atau aspirin.
Biasanya hanya digunakan ketika pasien mengalami keadaan darurat. ASA atau aspirin tidak hanya berhasil mengencerkan darah. Namun, dapat menyalurkan darah menuju area yang terkena dampak pembekuan.
Pemberian aspirin kepada pasien harus dilakukan secara hati-hati. Oleh karenanya sangat penting dari pasien dan keluarga pasien memberitahukan riwayat penyakit. Selain itu, informasi tentang alergi, masalah pendarahan, dan pantangan medis tertentu menjadi pertimbangan dokter.
Sebenarnya antiplatelet tidak hanya terbatas pada aspirin saja. Beberapa obat antiplatelet lainnya yang dapat digunakan seperti dipyridamole, clopidogrel, dan ticlopidine. Dosis antiplatelet juga harus tepat supaya menghindari pendarahan lebih cepat karena luka.
4. Penggunaan Obat Antikoagulan
Seringkali dokter memberikan obat antikoagulan agar mengurangi risiko munculnya gumpalan darah baru. Obat antikoagulan akan mengubah komposisi kimia dalam darah supaya penggumpalan darah tidak terjadi.
Jenis obat stroke iskemik antikoagulan seperti apixaban, warfarin, dabigatran, rivaroxaban, dan edoxaban. Umumnya obat-obatan antikoagulan aman digunakan untuk jangka panjang. Ada juga antikoagulan seperti heparin yang diberikan dengan cara injeksi dan untuk pengobatan jangka pendek.
5. Obat Hipertensi
Beberapa penderita stroke disebabkan karena kondisi tekanan darah yang begitu tinggi. Apabila hal ini terjadi, sangat direkomendasikan mengonsumsi obat penurun tekanan darah tinggi atau hipertensi. Obat hipertensi yang digunakan khusus stroke iskemik, yakni Diuretik thiazide, Beta-blockers, Calcium channel blockers, Alpha-blockers, dan Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors.
6. Carotid Endarterectomy
Pada beberapa kejadian, stroke iskemik dialami karena pembuluh arteri yang ada di leher menyempit. Kondisi penyempitan tersebut dikenal dengan stenosis karotid. Apabila penyempitan semakin parah, maka pasien harus diambil tindakan operasi agar penyumbatan pembuluh darah dibuka.
Prosedur operasi pembukaan pembuluh darah dinamakan carotid endarterectomy. Ketika prosedur dijalani dokter melakukan pembedahan pada bagian leher pasien. Sehingga, ketika pembuluh arteri karotid terbuka, plak yang terdapat didalamnya mudah diangkat.